Perjalanan Martani adalah usaha terus menerus menemukan bentukan yang pas. Warung adalah display dimana semua setara. Menambah teman dan pengetahuan tentang produk baru. Semakin memahami beragam produk pangan dan artisan pembuatnya.
Penomoran warung diberikan sesuai urutan mulai beroperasinya. Lima tahun perjalanan tinggal di Jogja boleh mendirikan empat belas warung dan workshop tempat ngopi & ngeteh. Ada tempat yang memang kami buat seperti layaknya warung kopi lengkap dengan meja saji dan menu menempel di dinding. Ada rumah dan integrasi dengan kebun yang harapannya bisa subsisten. Ada juga rumah sewa yang kami tinggali yang kemudian orang datang langsung menuju pawon (dapur) dan membuat percakapan juga peliputan beberapa TV swasta. Ya kami menerima dengan senang hati anugerah dan kepercayaan publik itu.
Warung Kopi Oemah Babadan #12 masih beroperasi sampai saat tulisan ini dibuat (28/11/2020). Warung Brayan Martani Majenang sementara tutup karena siatuasi pandemic, tetapi kebun bunga telangnya yang terletak di bagian belakang warung, beroperasi menyediakan bunga telang dan aneka seduhan herbal siap petik. Warung Telang Tulung #13 tidak beroperasi, habis sewa rumahnya.
Yusup Martani dan Candella Natadisastra tinggal di Bogor pada awal karirnya. Sejak Juli 2015 sampai Desember 2020 tinggal di Prambanan, Jogjakarta. Pada Januari 2021 kami tinggal di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Berikutnya mungkin menjadi tetangga anda, siapa tahu.



Daftar Warung(s) Martani
- Warung Martani #1; Soto Sokaraja di Vila Bogor Indah
- Warung Martani #2; Angkringan Condongcatur
- Warung Martani #3; Pecel Sego Sehat Martani (PSSM) Bugisan
- Warung Martani #4; Warung Kata Pusur Klaten
- Kebun Krempyeng Labasan #5
- Warung Martani #6; Limasan Martani
- Warung Martani #7; Warung Tulung
- Warung Martani #8; Rumah Tepung Pakem
- Warung Martani #9; Angkringan Joglo FFN Ambarketawang
- Warung Martani #10; Brayan Majenang
- Warung Martani #11; Jogjabika Karangmojo
- Warung Martani #12; Karangmojo
- Warung Martani #13; Kopi Oemah Babadan
- Warung Martani #14; Telang Tulung
Nah begini ceritanya
The Journey of Thousand Miles Begins …
… with carb loading.

Soto Sokaraja di Vila Bogor Indah (#1)
24 Feb 2014
Warung pertama dibuka di Vila Indah Bogor pada tahun 2014. Menu Banyumasan andalan yaitu Soto Sokaraja dan tempe mendoan. Ayam goreng O’Chicken melengkapi penjualan beras organik menthik susu dari petani Sawangan di Magelang. Warung ini beroperasi selama dua tahun, sebelum akhirnya pindah ke Jogja sepenuhnya mendekati petani yang menanam beras dan makanan lainnya yang terhidang di meja makan kita.
Continue reading … Klik link ini untuk melanjutkan membaca Warung Martani #1 atau scroll down untuk melanjutkan membaca cerita Warung(s) Martani sampai Warung #14.
“They say a person needs just three things to be truly happy in this world: someone to love, something to do, and something to hope for.” – Tom Bodett

Angkringan Condongcatur (#2)
23 Mar 2014
Angkringan Condongcatur mulai beroperasi Maret 2014. Berjalan sampai sewa rumah dua tahun.
Pada awalnya Mbak Santi dan Mas Ipul sebagai manajer angkringan dan warung menyediakan menu nasi kucing dan gorengan. Penjualan beras sehat dari Sawangan Magelang untuk areal Jogja dipusatkan di angkringan ini. Kemudian menu lotek, pecel, bakso, nasi goreng beras merah menyusul. Ayam O’Chiken melengkapi menu di angkringan yang terletak di lokasi strategis di daerah tempat kos mahasiswa.
… farmers don’t just work till the sun goes down. They work till the job gets done.
Masanobu Fukuoka “The ultimate goal of farming is not the growing of crops, but the cultivation and perfection of human beings.”
Kelsey Timmerman “Farming isn’t something that can be taught. Each plant tells its own story that has to be read repeatedly.”

Warung PSSM Bugisan (#3)
17 Juli 2015
Warung Pecel Sego Sehat Martani biasa disingkat PSSM. Terletak di Jl Candi Sewu, Dusun Cepoko, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten. Ini adalah rumah tinggal pertama kami sejak pindah dari Bogor. Dari rumah ini kami mengoperasikan Angkringan Condongcatur, Warung Pecel Bugisan, mendirikan Warung Kata Pusur Klaten dan membangun Kebun Krempyeng Labasan.
Warung ini berjarak hanya 500 meter dari perbatasan Jogja – Jawa Tengah, dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari Candi Prambanan, sekitar 200 meter ke arah utaranya candi. Sebuah bangunan khas rumah kayu jawa, berdinding gebyok yang bisa di knock-down, limasan namanya. Warung Bugisan memudahkan petani beras sehat seperti Pak Soleh dari TOS Sawangan datang berkunjung membawa hasil panennya. Saat ini Pak Soleh dan kelompoknya sudah memasarkan beras sehatnya langsung ke konsumen.
“Water is the driving force of all nature.” — Leonardo da Vinci “We forget that the water cycle and the life cycle are one.” — Jacques Yves Cousteau “Nothing is softer or more flexible than water, yet nothing can resist it.” — Lao Tzu

Warung Kata Pusur Klaten (#4)
20 November 2016
Warung Kata Pusur atau disingkat WKP terletak di Desa Polanharjo, Klaten. Berdiri pada November 2016. Martani mengoperasikan warung ini selama satu tahun.
Pusur adalah nama sungai yang mengalir membelah daerah ini, berjarak hanya beberapa meter dari WKP. Kami menikmati kebersamaan dengan komunitas tubing / rafting Kali Pusur (@rivertubingpusur) yang banyak didatangi tamu dan menjadikan WKP sebagai tempat ngopi dan ngeteh biru bunga telang yang bisa langsung petik dari kebun sebelah warung.
Bahwa setiap orang ibarat buku, kita bisa saling membaca dan mengetahui apa isi buku itu dengan cara bercakap (living library). Ada Rere dan Fahmi yang tinggal di WKP. Kemudian Wiji dan Pendi melanjutkan. Dimana lagi tempat netral dan enak buat ngobrol kalau bukan di warung …

Kebun Krempyeng Labasan (#5)
24 Februari 2016
Lahan seluas hampir 1000 meter persegi milik Mas To & Denas. Ada bangunan berupa jajaran kamar yang bisa diinapi, dapur, dan gudang. Beberapa lulusan alumni IPB yang tinggal di Jogjakarta, biasa berkumpul di kebun ini. Membawa serta anak dan keluarga untuk bersama bersilaturahmi menikmati hasil panenan dari kebun salak, kolam ikan, lahan bersawah dan lahan kering yang kami gunakan untuk berkebun.
T E A (n.) a hug in a cup
“Life is like a cup of tea. It’s all in how you make it.” – Unknown
“You can never get a cup of tea large enough or a book long enough to suit me.”
C.S. Lewis

Limasan Martani Tulung (#6)
21 Juli 2016
Limasan Martani terletak di Dusun Tulung, Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Jogja. Sebuah rumah kayu gaya Jawa berukuran besar kami sewa selama dua tahun. Dari rumah ini kami membangun Warung Tulung, Angkringan Joglo FFN Ambarketawang, Tani Kepyar Jamblangan, dan Luwak Coffe Jogjabika.
Kami menerima kunjungan rombongan yang ingin lebih dekat mengenal Martani, kebun bunga telang si Mbah dan mencicipi berbagai olahan pangan lokal hasil masakannya Bu Solih. Pawon (dapur) limasan menjadi tempat nyaman untuk ngobrol dan menerima tetamu. Kesederhanaan khas perdesaan Jawa setara dengan kekayaan rasa aneka jajanan dan umbi lokal panenan petani kita.
Eksperimen membuat tempe dari ragi daun waru seperti yang pernah dibuat Mbah Putri. Berbagai percobaan kombucha mengangkat kelor menjadi pangan lokal. Ada Pendi yang semakin giat mencoba pewarna kain batik dari berbagai kulit tanaman, daun dan buah-buahan. Teh biru dan nasi biru mendunia.
“Logic is like a mouse. It can cut through anything. Ganesha is the Lord of inward logic (Vitarka). Seekers on the path of knowledge must use the mouse to cut through their own illusion (like sages) instead of trying to cut through the universe (like western scientists).” ― Shunya
“If we can learn anything from Lord Ganesha, it is: Be sincere and care no one in the line of duty.”
― Mohith Agadi

Warung Tulung (#7)
14 November 2016
Bu Solih dan Pendi yang mengoperasikan Warung Tulung atau kemudian disebut Angkringan Rock n Roll. Dinding warung ini penuh coretan tangannya Pendi si Anak Kecil. Ganesha mengingatkan kita semua dan perlambang agar tetap menjadi manusia pembelajar yang rendah hati.

... 9 months later, my family finally understands GLUTEN FREE no grain no pain
I’m everything free. I’m gluten-free. I’m dairy-free. I’m sugar-free. Sometimes I’m yeast-free which really means I eat paper.

Tani Kepyar Jamblangan Pakem (#8)
7 Desember 2017
Awang mengoperasikan Rumah Pakem yang pada awalnya digunakan untuk memproduksi aneka jajanan gluten-free berbahan dasar tepung lokal.
Plato said, ‘love is a serious mental disease’. I guess he never heard of celiac disease and lived gluten-free.
Celiac disease is NOT a food allergy … [it] is an autoimmune disorder caused by the abnormal functioning of the immune system that produces antibodies against your own tissue.

Angkringan Joglo FFN Martani Ambarketawang (#9)
9 Maret 2017
Martani featured Food for Nation begitu kami menyebut duet maut di Ambarketawang. Fahmi, Najib adalah penggerak FFN yang mendalami olahan tepung lokal. Pemahaman kami tentang gluten-free dan aneka tepung mix siap pakai menjadi buah karya duo ini.
when diet is wrong, medicine is of no use. when diet is correct, medicine is of no need.

be stubborn about your goals, and flexible about your methods

Kopi Oemah Babadan (#13)
21 Maret 2019
Setelah bertemu seribu orang, maka pencerahan akan diterima. Konon begitu sebuah kutipan orang. Pengalaman kami mengelola dua tahun Warung Kopi Oemah Martani di Babadan, melengkapi jumlah seribu itu sepertinya begitu, atau mungkin dua atau tiga ribu, selama kami tinggal lima tahun di Jogja. Tidak ada buku tamu. Ada media sosial yang rutin kami update untuk media komunikasi dan silaturahmi dengan para pengunjung Martani. Juga menjadi referensi buat beberapa yang berencana datang.
Ada Mas Tri yang rumahnya berlokasi di Babadan yang kemudian meneruskan menjaga WKO. Sukses sehat selamat semuanya.
a bird sitting on a tree is never afraid if the branch breaking, because its trust is not in the branch, but in its own wings.

Telang Tulung (#14)
11 April 2019
Sebuah rumah yang terletak di tengah hamparan sawah. Kami sewa rumah ini selama setahun, rumah tepat berbatasan dengan kebun bunga telang si Mbah. Sehingga memudahkan pengeringan dan pengolahan bunga telang. Nuri dan Fidi di Telang Tulung.
banyak banget listnya, bingung mau kemana dulu kalau begini ya
SukaDisukai oleh 1 orang
Terimakasih Kak sudah mampir ke artikel Warung(s) Martani dan memberi feedback. Betul ini adalah cerita panjang dengan banyak link. Namanya juga cerita lima tahun hehe. Kalau ingin membaca ringkasan cepat, ya scroll down saja membaca sampai ke bawah, ke-empat belas warung(s). Saat ingin mengetahui satu persatu dengan lebih detil, klik di warung yg diinginkan. Akan terbuka di New Tab (seting tampilan di komputer).
Baik kami pikirkan bentukan bagaimana yg lebih enak dibaca.
SukaSuka
5 tahun perjalanan Martani penuh makna.
postingannya detil dan aku jadi tahu setiap warung punya cerita yang berbeda karena lokasinya beda-beda. Ada yang ditengah sawah, juga pinggir sungai. Asik banget deh. Semoga ada kesempatan aku datang ke Jogja (amiiin)
untuk aku yang baru memulai usaha bakal seneng kalau kakak cerita bagaimana Martani bisa sampai ada 14 warung. Semoga diulas ya kak hehehehe (aku malah ngasih pr yaah?)
SukaDisukai oleh 1 orang
Siyap D. Asik dah kalau anak muda komen tuh. Terimakasih sudah membaca detil. Semoga usaha dagang mu lancar jaya.
Long story short, kita tuh suka ngopi ngeteh ngobrol ngalor ngidul sama anak muda, orang tua, laki-laki, perempuan, siapa saja yang punya ketertarikan untuk hidup lebih baik dan sejahtera. Nah di warung kopi lah obrolan bisa mengalir dimana tidak ada tuan rumah dan tamu. Karena semua yang datang punya posisi yang sama. Jadi dimana di satu tempat baru, kita coba buka warung kopi deh. Hehe … Nantikan postingan berikutnya.
SukaSuka