Martani adalah spirit. Siapa saja yang memiliki itu boleh bergabung, yang kemudian disebut Tim Martani. Tim kecil beranggotakan orang-orang yang mau belajar dan mencoba berpikir untuk ‘membiasakan yang benar bukan membenarkan yang biasa’. Kami mencintai apa yang kami lakukan, dan kami melakukannya dengan penuh dedikasi. Kami tidak sabar untuk bekerja kembali ke desa tempat kami dibesarkan, mengolah hasil panenannya petani lokal menjadi punya nilai guna.
Ada yang tinggal di Limasan Martani sampai setahun lebih, ada yang tinggal hanya satu bulan. Masing-masing menentukan sendiri kurikulum dan capaian apa yang ingin dibuat terjadi.

Yusup Martani
Majenang United (MU)
Lahir di Majenang, SMA di Jogjakarta, pernah sekolah di Bogor. Saat ini tinggal di Prambanan, Jogjakarta.
Whattsap 081317805953
Kirimkan email ke saya: martanindonesia.gmail.com

Candella Natadisastra
Cikoneng Ciamis
Lahir di Jakarta tetapi memilih tinggal di kampung halamannya orang, sudah banyak yang mikirin Jakarta. Menghabiskan masa kecil di desa kerupuk & rendos Mandalika, pindah ke Jakarta saat Gunung Galunggung meletus. Pindah ke Jogjakarta untuk mengerti apa arti sebuah Candi Prambanan. Semenjak jualan beras sehat, justru mengurangi asupan nasi putih. Used to love purple and still.
Tweet me: @berasmartani

Weki Si Kucing
Menjadi lebih humanis dari binatang peliharaan
Menemani kami pindah dari Bogor ke Prambanan, melewati masa adaptasi jualan pecel di Bugisan sebrangnya Soto Semar. Beranak pertama sembilan kucing bola bulu yang kemudian dengan cepat diadopsi. Setelah anakan yang berapa, ketika bulu lebatnya sudah hilang, tidak ada lagi yg mau mengadopsi anakannya. Ini adalah tampang gaharnya di kehamilan ke-4 di Tulung pada 24 Juni 2017.














Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.